Senin, 23 Maret 2015

MANUSIA DAN PENDERITAAN

1. Definisi Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
      Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari Tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
        Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia, namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan itu. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.

2. Definisi Siksaan dan Phobia
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa kebimbangan, kesepian, ketakutan.
 Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

3. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak  napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmani maupun rohani
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social.

4. Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.

5. Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.     Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia : Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
2.   Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan : Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
3.   Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
4.   Hubungan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam.

6. Cara Menyelesaikan Penderitaan Menurut Saya
Jika saya mengalami penderitaan yang ringan saya akan terus berusaha menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan orang lain, terutama penderitaan itu adalah ulah saya sendiri. Namun jika penderitaan itu sangat berat dan hampir membuat saya menyerah saya akan menceritakan penderitaan itu pada teman atau keluarga saya, agar saya mendapat semangat yang lebih dan mendapat saran yang bagus dari mereka, tidak lupa saya juga pasti berdoa kepada Allah Swt akan hati saya tenang dalam menghadapi penderitaan itu. Tapi bukan berarti saya hanya berdoa kepada Allah Swt jika saya mendapat kesusahan saja, sebagai umat Allah Swt yang baik kita wajib mengingatnya setiap saat dan senantiasa berdoa kepadanya. Insha Allah jika kita senantiasa mengingat Allah, Allah selalu mengabulkan doa kita, dan yang perlu diingat Allah tidak akan pernah memberi cobaan di luar kemampuan hambanya.


Sumber :







Rabu, 18 Maret 2015

MANUSIA DAN CINTA KASIH

PENGERTIAN CINTA KASIH
          Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Cinta adalah  rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut :
1.     Cinta bersifat manusiawi
2.    Cinta bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
3.    Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung  menuntut

Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
1.     Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
2.    Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas    suka rela
3.    Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan
pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
4.    Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia 


3 UNSUR TENTANG CINTA
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ;
1. Ketertarikan
2. Keintiman
3. Kemesraan.

Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia.
Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang.
Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.


3 TINGKATAN CINTA
1. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad    di jalan Allah.
2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepad orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
3. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluraga, kerabat, harta dan    tempat tinggal.


PANDANGAN CINTA DALAM ISLAM
Pada hakekatnya Cinta itu adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah SWT, maka ia akan menjadi ibadah. Dan apabila sebaliknya, jika cinta itu tidak sesuai dengan ridha Allah SWT maka akan menjadi perbuatan maksiat (seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini). Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”.

Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.

Bentuk – Bentuk Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :

1.             Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.

2.            Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.

3.            Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

4.            Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.

5.            Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

6.            Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :

1.             Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.

2.            Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)

3.            Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

4.            Cara mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.

5.            Cara mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.

6.            Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.


CONTOH PUISI CINTA

    Indahnya Cinta
Cinta satu kata yang penuh makna
Cinta satu kata yang sangat indah
Cinta satu kata yang sulit diucapkan
Cinta satu kata yang membuat semua bahagia

Cinta tak perduli kaya dan miskin
Cinta tak perduli keadaan fisik
Cinta tak perduli cantik dan tampan
Ya…… cinta itu buta

Cinta datangnya dari hati
Hati yang sangat ikhlas
Hati yang menerima apa adanya
Hati yang tak ada niat untuk menyakiti

Cinta kepada Tuhan itu indah
Cinta kepada orang tua itu indah
Cinta kepada sesama itu indah
Karena saling mencintai itu sangat indah



Sumber:



Senin, 09 Maret 2015

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



A.  Manusia
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:

# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang


# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"


# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik


# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar


# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan


# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa


# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan


# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain


# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan
B.  Hakekat Manusia
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujud konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tapi abadi. Jika manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan  dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan kudayaannya, karena manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan adanya akal manusai mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya perasaan, amnusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1.     Perasaan Intelektual, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2.    Perasaan Estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3.    Perasaan Etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.    Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan diri yang lain.
5.    Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.    Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi,genetika, dan lain sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagukan dan mengunkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusi menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
C.  Pengertian Kebudayaan

Kata Kebudayaan berasal dari kata sanskerta yakni “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang  berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan-paut dengan akal atau budi.

Sedangkan Selo Soemardjan dan Seolaeman Sumardi (1964) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekelilingnya untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yang mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai – nilai kemasyarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir, dari orang – orang yang hidup sebagai anggota masyarakat. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang – orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan masyarakat.

            Kebudayaan ada dua pengertian, yaitu secara sempit dan secara luas. Kebudayaan dalam arti sempit yaitu kesenian, sedangkan kebudayaan dalam arti luas adalah seluruh daya pikiran, karya, dan hasil cipta manusia yang tidak berakar pada nalurinya dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar (Koentjaraningrat,1974). Seorang antropolog, yaitu EB.Tylor memberikan definisi kebudayaan , bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain – lain, kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Soerjono,1977).


D.   Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.

E.  Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herkovits mengemukakan pendapatnya bahwa ada empat unsur kebudayaan yaitu :
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuatan politik m
Menurut Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur kebudayaan terdiri dari :
1. sistem norma
2. organisasi ekonomi
3. alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan
4. organisasi kekuatan
C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. sistem religi (sistem kepercayaan)
2. sistem organisasi kemasyarakatan
3. sistem pengetahuan
4.  sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
5. sistem teknologi daan peralatan
6. bahasa
7. kesenian

F.  Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstral, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. kompleks aktivitas berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diammati atau diobservasi. wujud ini sering disebut sistem sosial.
3. wujud sebagai benda aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai pengunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

G.  Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusai memiliki sistem nilai. Menurut C. Kulckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sitem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. hakekat hidup manusia (MH) hakekt hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu mengaggap hidup sebagai suatu hal yang baik “mengisi hidup”.
2. hakekat karya manusia (MK) setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. hakekat waktu manusia (WM) hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan memntingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4. hakekat alam manusia (MA)
ada kebudayaan yang menganggap manusai harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dnegan alam dan manusai harus menyerah kepada alam.
5. hakekat hubungan manusia (MN)
dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepadaa tokoh-tokoh). ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

H.      Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadina gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. masyarakat yang hidupnya terbuka, berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
A. unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B. unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
D. ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat dari akulturasi pada   umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
a. unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama mudah  dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. contohnya : alat tulis menulis
b. unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar. contohnya : radio, komputer, telephon yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat komunikasi.
c. unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut. contohnya : mesin penggiling padi
Unsur-unsur yang sulit diterima oleh suat masyarakat misalnya :
a. unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lainnya
b. unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. contohnya : soal makanan pokok masyarakat.
 Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4. suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaanya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I.   Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia merupakan penghasil budaya melalui akal pikiran dan proses belajar. Oleh karena itu manusia dapat dikatakan sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan itu sendiri dapat dikatakan sebagai objek dari hasil karya manusia.