Kalian orang Indonesia???
Yakin??? Pasti tau dong berapa luas wilayah Indonesia? Tau juga kan berapa
jumlah provinsi di Indonesia sekarang ini? Berapa coba??
Yak
betul total luas negara Indonesia adalah 5.193.250
km² yang mencakup daratan dan lautan. Parah luas banget!! Nah, karena itu
Indonesia menempatkan posisi ke 7 sebagai Negara terluas di dunia. Selain itu
Indonesia juga menempatkan posisi ke 15 sebagai Negara kepulauan terbesar di
dunia dengan luas daratan 1.919.440 km².
Kebayang ga sih gimana luasnya
Negara Indonesia kita yang tercinta ini?? Semakin luas suatu Negara pasti
semakin banyak pula jumlah suku yang tersebar. Setiap suku pasti mempunyai adat
istiadat dan ciri khas yang berbeda, hal itulah yang membuat Indonesia memiliki
banyak cerita yang unik. Disini saya akan membahas beberapa cerita unik dari
Suku Jawa dan Suku Sunda di Indonesia. Langsung aja yuk!!
Yang pertama cerita dari Suku Jawa, siapa sih yang gatau suku jawa?
suku jawa ini merupakan suku yang paling banyak tersebar di Indonesia. Suku
jawa ini ternyata sudah sampai ke luar negeri loh, diantaranya adalah Malaysia,
Suriname, dan Belanda.
Ya, di mana pun, orang Jawa selalu disukai orang-orang sekitarnya.
Bahkan kita cukup jarang mendengar orang Jawa rantauan berbuat rusuh atau
melakukan anarkisme-anarkisme. Orang Jawa dibesarkan dengan nilai-nilai. Dan
inilah yang mereka pegang sebagai pedoman hidup, di mana pun mereka berada.
Nah, berikut
adalah alasan-alasan kenapa Wong Jowo selalu bisa mendapatkan hati banyak
orang-orang di sekitarnya.
1. Orang Jawa Kalem dan Lebih Suka Ngalah
Seperti halnya Medan yang keras atau orang Timur yang bicaranya
tinggi, orang-orang Jawa juga terkenal akan ciri khas mereka yang kalem.
Gara-gara sifat yang seperti ini membuat mereka bisa meluluhkan hati. Apalagi
Jawa yang kita bicarakan adalah Solo yang notabene terkenal dengan kalemnya
yang luar biasa.
Tak hanya sifatnya yang kalem, orang Jawa cenderung suka mengalah.
Misalnya, ketika ada masalah, kebanyakan orang Jawa akan berdamai, setidaknya
dengan dirinya sendiri. “Sudah, sudah, daripada nambah masalah lebih baik
ngalah saja,” kurang lebih seperti itu. Sayangnya, lantaran sifat yang seperti
ini kadang orang Jawa jadi gampang dimanfaatkan.
2. Orang Jawa Ahli Dalam Membaur
Semangat kebersamaan orang Jawa harus diakui luar biasa. Mereka
sangat ahli bersosialisasi dan menempatkan dirinya. Di tanah rantauan pun
begitu, orang-orang Jawa terkenal sangat mudah untuk kenal dan kemudian cepat
tergabung dalam komunitas masyarakat.
Guyub adalah istilah Jawa yang tepat tepat untuk perilaku ini, dan
artinya adalah rukun dalam kebersamaan. Sebisa mungkin orang-orang Jawa akan
langsung masuk dalam lingkup masyarakat setempat begitu mereka menempati tempat
baru. Sikap sok kenal sok dekat mereka memang kadang nyebelin bagi sebagian
orang, tapi ini yang menjadikan kita cepat akrab dengan orang Jawa.
3. Mereka Punya Sopan Santun

Orang Jawa juga tahu aturan. Ketika di tanah rantauan dilarang ini
dan itu, sebisa mungkin mereka akan mematuhi hal tersebut. Selain karena status
mereka sebagai pendatang. Hal-hal seperti inilah yang membuat mereka akhirnya
disukai banyak orang di banyak tempat.
Kalau yang
ini mungkin general, namun gemar menolong juga merupakan ciri khas orang Jawa.
Suka menolong sudah ditanamkan kepada orang-orang Jawa sejak mereka kecil.
Orangtua selalu mengajarkan untuk membantu siapa pun dalam keadaan apa pun.
5.Tukang Jawa
Suka Menyapa
Berhubungan
dengan sikap SKSD orang Jawa, mereka juga terkenal akan kebiasaan suka menyapa.
Tak hanya ketika berpapasan di jalan, tapi juga ketika kita tak sengaja lewat
depan rumah mereka. Begitu baiknya, kadang mereka akan mengajak kita masuk ke
rumah untuk sekedar ngobrol, plus ditemani singkong hangat dan kopi.
6.Pemalu dan
Raja Sungkan
Memang tak
semua orang Jawa jago dalam membaur, sebagian lagi lebih banyak diam. Hal ini
sebenarnya juga merupakan implikasi dari sikap bawaan mereka yang sopan dan
kalem sehingga menghasilkan sifat pemalu dan sungkan.
7.Orang Jawa
Cantik dan Ganteng

Hal ini pun
membuat mereka makin gampang untuk diterima di tanah rantauan. Bahkan cukup
banyak tuh gadis-gadis terpikat dengan pria Jawa yang ada di tempat mereka atau
sebaliknya. Bahkan sampai ada yang menikah dan akhirnya menetap di tanah
rantauan sampai akhir hayat.
Sifat dan Karakter Orang Jawa
Suku jawa
diidentikkan dengan berbagai sikap sopan, segan, menyembunyikan perasaan alias tidak
suka langsung-langsung, menjaga etika berbicara baik secara konten isi dan
bahasa perkataan maupun objek yang diajak berbicara. Dalam keseharian sifat Andap
Asor terhadap yang lebih tua akan lebih di utamakan, Bahasa Jawa
adalah bahasa berstrata, memiliki berbagai tingkatan yang disesuaikan dengan
objek yang diajak bicara.
Suku Jawa umumnya
mereka lebih suka menyembunyikan perasaan. Menampik tawaran dengan halus demi
sebuah etika dan sopan santun sikap yang dijaga. Misalnya saat bertamu dan
disuguhi hidangan. Karakter khas seorang yang bersuku Jawa adalah menunggu
dipersilahkan untuk mencicipi, bahkan terkadang sikap sungkan mampu melawan
kehendak atau keinginan hati.
Suku Jawa memang sangat menjunjung tinggi
etika. Baik secara sikap maupun berbicara. Untuk berbicara, seorang yang lebih
muda hendaknya menggunakan bahasa Jawa halus yang terkesan lebih sopan. Berbeda
dengan bahasa yang digunakan untuk rekan sebaya maupun yang usianya di bawah.
Demikian juga dengan sikap, orang yang lebih muda hendaknya betul-betul mampu
menjaga sikap etika yang baik terhadap orang yang usianya lebih tua dari
dirinya, dalam bahasa jawa Ngajeni.
Selanjutnya adalah
cerita dari Suku Sunda ,
ternyata Suku Sunda juga merupakan suku kedua yang memiliki populasi penduduk
kedua terbesar di Indonesia. Sebagian besar penduduk suku sunda mendiami Pulau
Jawa bagian Barat. Keunikan suku sunda diantaranya :


- Suka
Mencampur Bahasa dan Logat yang Mudah Dikenali
Jika kalian memiliki teman ataupun kerabat
urang sunda pasti kalian sering sekali mendengar mereka suka mencampur bahasa.
Entah itu bahasa sunda-indonesia atau bahkan bahasa sunda-inggris. Hal ini
dikarenakan orang sunda biasanya tidak akan lepas dari kata “mah,teh,nya,da,atuh,ceunah,sok”,
misalnya : da aku mah apa atuh, jangan siang teuingnya kesininya. Sepertinya
lidah urang sunda memang sudah terpatri dengan kata-kata tersebut. Tanpa kata
penghubung tersebut ketika berbicara, rasanya mungkin seperti ada sesuatu yang
hilang.
- Tidak
bisa makan Tanpa Lalaban dan Sambel
Jika kalian berkunjung ke rumah makan sunda
pasti kalian akan menemukan makanan pendamping khas sunda yaitu lalaban,
lalaban yang terdiri dari sayuran-sayuran hijau mentah sebagai pendamping yang
rasanya enak dan nikmat. Selain harus ada lalab makanan pendamping lain yang
harus ada juga yaitu sambel. Bagi orang sunda makan nasi timbel atau liwet
tidak akan nikmat tanpa ada kedua makanan pendamping tersebut.
- Ramah
dan Murah Senyum
Urang sunda tidak akan pernah ragu untuk
melempar senyuman nya kepada kalian walaupun kalian tidak saling mengenal. Jika
kalian bermain ke daerah Jawa Barat pasti kalian akan bertemu dengan
orang-orang yang ramah dan membuat kalian semakin betah karena kemurahan
hatinya.
- Urang
Sunda Humoris
Rasanya ini sudah tidak asing lagi yah, banyak
sekali pelawak yang berasal dari daerah sunda contohnya saja Kang Sule. Kang
Sule merupakan pelawak Asli Bandung yang sangat terkenal karena kelucuannya
yang membuat orang terpingkal-pingkal. Tidak hanya Kang Sule, urang sunda
lainnya juga sangat humoris dan sangat suka sekali bercanda karena sifat mereka
yang dikenal selalu periang.
- Tidak Suka Meranta
Berbeda dengan yang lainnya yang selalu ingin
menambah pengalaman baru, orang sunda cenderung tidak suka untuk merantau ke
daerah lain. Karena mereka berpikir buat apa keluar dari daerah karena daerah
mereka lah yang justru diminati para perantau. Pendidikan, hiburan, pantai,
gunung, persawahan, mall-mall semua yang diperlukan semua nya ada Jawa Barat.
Karena hal tersebut menyebabkan urang sunda malas merantau.
- Boros
dan Susah Menabung
Nah, yang satu ini jangan ditiru yah.
Kebanyakan orang sunda itu boros dan susah menabung, banyak dari urang sunda
jika memiliki uang banyak pasti saja langsung dibelanjakan. Akan tetapi
walaupun boros, pasti mereka tidak akan lupa pada saudara (adik-kakak)nya dan
tidak semua urang sunda boros yahh….
Kebanyakan orang tua dulu menamakan
anak-anaknya dengan nama-nama seperti : Aang, Asep, Ai, Cecep, Eneng, Esih,
Euis, Imas, Iteung, Lilis, Mulyana, Tati, Ujang, Yanti, Yuyu, dll. Sehingga
nama tersebut menjadi nama khas ciri urang sunda. Selain itu juga ciri khas
nama-nama sunda yakni namanya sering diulang-ulang seperti : Ajat Sudrajat,
Wawan Gunawan, Didi Mulyadi, Yayah Komariah, Tati Mulyati, Nani Sumarni, dan
masih banyak lagi.
- Katanya
Tidak Bisa Membedakan Pengucapan F dan V
Kebiasaan orang sunda selalu menukar huruf F
atau V menjadi huruf P, misalnya : Transfer jadi transper, Fitnah jadi pitnah,
TV jadi Tipi, dan masih banyak lagi. Walaupun demikian cara berbicara urang
sunda yang satu ini menjadi hal yang unik.
- Orang
nya Cakep, Kalem dan Sopan
Mojang sunda itu sudah dikenal parasnya yang
cantik, putih mulus dan menarik. Walaupun tidak semua orang sunda kulit nya
putih mulus ya banyak kok kulit nya sawo matang juga tapi tetep akan terlihat
manis dan cantik. Urang sunda juga dikenal dengan pembawaannya yang kalem dan
sopan cenderung tidak ingin mencari masalah.
- Bobotoh
Persib Sejati
“PERSIB mah segala-galanya bagi saya, Karena
PERSIB total ke BOBOTOH, maka saya pun total ke PERSIB.” – Almarhum Ayi Beutik
(Panglima Viking). Bagi sebagian warga Jawa Barat Persib sudah mendarah daging,
mendukung Persib sudah dilakukan dari generasi ke generasi. Jadi tak heran bila
Persib sedang bertanding, sebagian jalanan akan sepi karena mata tertuju satu
pada pertandingan Persib.
Sekian
cerita unik dari Suku Jawa dan Suku Sunda yang bisa saya sampaikan ya gaizzzz……
Apapun sukunya, apapun agamanya, apapun warna kulitnya, apapun kedudukannya,
dimana pun tinggalnya kita tetap INDONESIA, kita harus bersatu demi memajukan
bangsa ini, tinggalkan sikap egois dan junjung terus sikap saling peduli sama
lain. Ingat semboyan bangsa ini “BHINEKA TUNGGAL IKA” yang artinya
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu” . #akucintaIndonesia
Sumber :